Koridor Ampel

Koridor Ampel 1917 1280 Traditional Shopping Indonesia

Jelajah Budaya Timur Tengah di Ampel

Travelers pasti tidak asing dengan Ampel yaitu sebuah wilayah yang terletak di salah satu sisi kawasan kota lama Surabaya. Kawasan Ampel menjadi salah satu destinasi wisata religi masyarakat Indonesia yang ada di Jawa Timur. Dengan nuansa Timur Tengah yang telah berpadu dengan budaya lokal masyarakat setempat yang masih kental hingga saat ini membuat wilayah Ampel menjadi salah satu wisata favorit di Surabaya.


Koridor Ampel

Sejarah Ampel

Menengok ke belakang sejarah kawasan Ampel di Surabaya Utara memegang peranan penting dalam perdagangan, yaitu sebagai salah satu sentra perdagangan komunitas Arab yang telah menghuni kawasan tersebut. Kedatangan Sunan Ampel menyebarkan agama Islam membuat kebudayaan timur tengah yang ada di kawasan Surabaya semakin kental. Khususnya di daerah Ampel. Daerah Ampel sendiri merupakan tanah pemberian Raja Bhre kepada Sunan Ampel untuk menyebarkan agama Islam.

Saat bangsa Eropa datang memonopoli perdagangan Indonesia pada tahun 1870 dan menetapkan Undang-undang Agraria (Agrarichewet), yaitu tanah yang tidak terbukti sebagai hak milik perorangan maka dinyatakan sebagai milik negara. Hampir sebagian besar penduduk keturunan Arab hidup menetap di kawasan dekat Masjid Ampel, dari kondisi kultural yang sangat kuat inilah Belanda menjadikan kawasan ini permukiman Arab yang kemudian lebih dikenal sebagai Arabisch Kamp atau Kampung Arab sampai saat ini.

Bangunan Utama Masjid Ampel

Pusat Wisata Religi Ampel

Saat ini kawasan Ampel disahkan oleh Pemkot Surabaya sebagai pusat wisata religi sejak tahun 1972. Masjid Sunan Ampel dibangun dengan akulturasi arsitektur Hindu-Jawa dan Islam yang sangat kental. Selain Masjid Ampel, pada kompleks yang sama terdapat makam-makam Sunan Ampel dan tokoh-tokoh penting lainnya. Selain makam Sunan Ampel, ada juga makam Mbah Sonhaji, Mbah Soleh yang merupakan pembantu Sunan Ampel yang bertugas membersihkan Masjid Sunan Ampel. Serta terdapat makam pahlawan nasional KH. Mas Mansyur yang namanya juga dijadikan sebagai salah satu nama jalan di kawasan Ampel.

Gapura Ampel di area makam sebagai penanda identitas fisik kawasan
Keteraturan lapak penjual

Arsitektur

Salah satu penanda yang kuat di kawasan sekitar Masjid Ampel adalah terdapat lima gapura (gerbang) yang menyimbolkan Rukun Islam yaitu Gapura Paneksen, Gapura Madep, Gapura Ngamal (Beramal), Gapura Poso (Puasa), dan terakhir Gapura Munggah. Setelah memasuki Gapura Poso, Travelers akan memasuki halaman masjid dan disuguhkan dengan bangunan Masjid yang megah dengan menara yang masih asli.

Masjid Ampel terdiri dari 16 tiang utama yang terbuat dari kayu jati dengan masing-masing panjangnya 17 meter. Tiang tersebut menyimbolkan tujuh belas raka’at shalat dalam sehari. Masjid Ampel telah mengalami perluasan sebanyak tiga kali pada tahun 1926, 1954 dan 1972. Luas area ini telah mencapai 1.320 m2.

Suasana area masjid di waktu malam
Pedagang Koridor Ampel Suci Ibu

Tradisi Unik

Di kawasan Ampel ini Travelers bisa menemukan tradisi unik yaitu tradisi maleman yang berlangsung antara malam ganjil di 10 hari terakhir Bulan Ramadhan tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29. Travelers disarankan mengunjungi kawasan Ampel pada saat ini karena mana wisatawan lokal maupun wisatawan dari mancanegara akan membaca tadarus, tahlil, sholat sunnah, dan i’tikaf semalam suntuk sambil menikmati arsitektur masjid yang memiliki bentuk khas.

Pedagang Koridor Ampel Suci
Raya-Nyamplungan

Pusat Perbelanjaan

Jika travelers ingin berbelanja oleh-oleh, terdapat area belanja di kawasan Ampel tidak hanya terletak di sepanjang Jalan Nyamplungan, Jalan Sasak dan KH.Mas Mansyur tapi juga terletak di koridor jalan yang mengarah ke Masjid dan Makam Sunan Ampel. 2 koridor jalan utama yang digunakan sebagai area berjualan adalah koridor utama Masjid Agung dan Makam Sunan Ampel dari arah Jalan Nyamplungan dan koridor Ampel Suci.

Kedua koridor jalan ini menjual berbagai macam produk dan aksesoris yang bernuansa Timur Tengah seperti kurma, siwak, minyak wangi dan peralatan ibadah seperti baju muslim lainnya. Mayoritas penjualnya adalah pedagang keturunan Arab. Makanan khas Arab dapat dengan mudah ditemui disini seperti roti maryam, kebab, samosa, nasi kebuli, kambing oven, dll. Atribut gaya hidup yang berbeda pada tiap koridor memberi ciri khas yang berbeda pula bagi masing-masing koridor. Ampel Suci lebih mengakomodasi aktivitas belanja untuk Travelers karena jarak koridor yang nyaman dan sirkulasi yang tidak terlalu padat.

Sementara itu untuk koridor jalan menuju makam dan masjid Sunan Ampel, Travelers akan merasakan suasana ramai ketika berbelanja di area ini karena padatnya pedagang dan pembeli di area koridor yang tidak terlalu lebar. Di sini Travelers akan mendapatkan sense of place atau keunikan tempat dari segi etnis pedagang dan penjual yang mayoritas pedagang di Masjid Agung dan Sunan Ampel berasal dari Madura dan Jawa. Sedangkan di Ampel Suci didominasi oleh etnis Arab.

Koridor Ampel Suci Nyamplungan


Kamu bisa menemukan berbagai kisah unik hingga spot foto cantik. 


Nah, apakah kamu tertarik untuk berwisata dan belanja di Koridor Ampel?

Sekilas cerita tentang Pasar Ampel ini tentu tidak akan bisa menggantikan pengalaman langsung ketika Travelers bisa mengunjungi daerah Ampel ini dan menikmati keindahan arsitektur dan keberagaman budaya yang ada disana.
.

* Pengambilan data dan dokumentasi riset ini dilakukan pada tahun 2017.
* Foto oleh Mamuk Ismantoro, Bobi Noviarto

Preferensi Privasi
Saat Anda mengunjungi situs web kami, situs tersebut dapat menyimpan informasi melalui browser Anda dari layanan tertentu, biasanya dalam bentuk cookie. Di sini Anda dapat mengubah preferensi Privasi Anda. Perlu dicatat bahwa memblokir beberapa jenis cookie dapat memengaruhi pengalaman Anda di situs web kami dan layanan yang dapat kami tawarkan.
Untuk alasan kinerja dan keamanan, kami menggunakan Cloudflare
required

Klik untuk mengaktifkan/menonaktifkan konten khusus/custom.

Klik untuk mengaktifkan/menonaktifkan kode pelacakan Google Analytics.

Klik untuk mengaktifkan/menonaktifkan Google Font.

Klik untuk mengaktifkan/menonaktifkan Google Maps.

Klik untuk mengaktifkan/menonaktifkan penyematan video.
Situs web kami menggunakan cookie, terutama dari layanan pihak ketiga. Tentukan Preferensi Privasi Anda dan/atau setujui penggunaan cookie kami.