Pasar Triwindu

Pasar Triwindu 1917 1280 Traditional Shopping Indonesia

Mengintip Surganya Barang Antik Dalam Pasar Triwindu Solo

Barang-barang antik atau sering disebut sebagai barang vintage memang selalu menarik perhatian terutama bagi mereka penggemar gaya klasik. Apakah Travelers salah satu yang menjadi penggemar barang antik? Jika iya, maka kamu wajib memasukkan Pasar Triwindu Solo sebagai salah satu destinasi wisata kamu. Tidak hanya barang antik yang dijajakan, pasar ini juga menawarkan suasana pasar jaman dulu dengan suasana kental khas Jawa.


Pasar Triwindu Solo

Kawasan Sekitar Pasar Triwindu Solo

Terletak di kawasan Ngarsopuro, pasar ini dapat disebut sebagai pusat perdagangan sekaligus cagar budaya pada wisata Solo. Kawasan ini sangat menonjolkan seni dan budaya Solo melalui bentuk tiang, lampu, lukisan tembok, bahkan trotoar yang didesain sangat menarik.

Pada bagian atap Pasar Triwindu terlihat menggunakan kampung jompongan yang berhiaskan ornamen wayang pada bagian depan, dilengkapi dengan ornamen berbentuk banyu tetes bagian tepi atap. Tak lupa, arsitektur Pasar Triwindu turut dilengkapi dengan besi konsol tritisan bermotif flora (daun dan bunga) yang menjadi penguat karakter dari rumah tradisional Jawa. Tak lupa Pasar Triwindu juga memiliki ikon berupa sepasang patung Loro Blonyo sebagai identitas khas. Patung Loro Blonyo merupakan ekspresi simbolisme Dewi Sri dan Raden Sardono yang mana menurut kepercayaan Jawa akan mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan dalam hidup. Menariknya, di bagian depan juga terdapat ornamen berupa topeng Surakarta, yang bercirikan rias khas wayang Surakarta, yakni ksatria dengan wajah putih.

Pedestrian di depan Pasar Triwindu yang tertata rapi

Interior dan Produk Pasar Triwindu

Interior Pasar Triwindu, dibedakan berdasarkan jenis barang yang dijual. Di lantai 1 digunakan untuk varian produk barang antik, namun sebagian lainnya digunakan untuk onderdil, servis dinamo, alat pertukangan, hingga kuliner. Di lantai 2, barang yang dijajakan jauh lebih beragam, mulai dari barang antik, onderdil, klithikan, klakson, besi, service dinamo, gamelan, dan sebagian ruangan lainnya digunakan untuk kantor pengelola pasar, musholla, dan gudang. Uniknya, pedagang di pasar ini memaksimalkan plafon dan juga dinding pasar sebagai display barang dagangan yang membuat suasana antik lebih terasa. Beberapa kios di pasar ini tidak ditunggui oleh penjualnya, jadi jika Travelers ingin membeli barang di kios tersebut, coba cek kusen kios yang biasanya terdapat signage atau papan nama yang tertulis nama sekaligus nomor dari penjual yang dapat dihubungi.

Ragam radio antik di Pasar Triwindu
Motor antik, onderdil dan servisnya juga dilayani di beberapa lapak Pasar Triwindu

Sejarah Pasar Triwindu Solo

Dibalik Pasar Triwindu yang kita kenal sekarang, tahukan Travelers bahwa ada sejarah menarik dari Pasar Triwindu ini?

Pasar Triwindu berlokasi di hadapan Pura Mangkunegaran, tepatnya di Jalan Diponegoro, Keprabon, Banjarasi. Sebelumnya, lokasi Pasar Triwindu adalah kandang kuda alias istal milik istana. Adanya peringatan kenaikan tahta ke-24 yang dirayakan secara besar-besaran, akhirnya tanah tersebut beralih fungsi menjadi Pasar Triwindu.

Di awal terbukanya pasar ini, penjual menjajakan dagangannya dengan menggelar barangnya di atas meja. Hingga di tahun 1960-an para penjual akhirnya mulai mendirikan lapak di sepanjang kompleks pasar. Lalu, di tahun 2008 pemerintah memperbaiki kondisi fisik dan juga sempat berganti nama menjadi Pasar Windujenar.

Event dan Promosi Pasar

Interaksi sosial yang terjadi pada Pasar Triwindu tidak hanya sekadar jual-beli saja, namun ada juga even dan promosi rutin yang membentuk hubungan antara masyarakat dan Pasar Triwindu semakin melekat. Bagi Travelers yang tertarik dengan event kuliner atau festival, bisa mengunjungi Pasar Triwindu sesekali waktu. Tak hanya itu, di akhir pekan juga diadakan paser tiban yang dinamakan Ngarsopuro Night Market, dimana para pedagang disediakan tenda oleh pemerintah Surakarta untuk menjajakan barangnya. Barang yang dijual bermacam-macam, mulai dari kerajinan, batik, cinderamata, hingga jajanan. Selain itu, Pasar Triwindu juga sering turut dalam festival pasar tradisional yang diadakan oleh pemerintah Surakarta, bersama 44 pasar tradisional lainnya. Event dan promosi menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang.


Kamu bisa menemukan berbagai kisah unik hingga spot foto cantik. 


Bagaimana, Travelers tertarik mengunjungi pasar antik khas Jawa dalam Pasar Triwindu

Mari berkunjung ke sana.

* Pengambilan data dan dokumentasi riset ini dilakukan pada tahun 2018.
* Foto oleh Sancaka Candraditya

Preferensi Privasi
Saat Anda mengunjungi situs web kami, situs tersebut dapat menyimpan informasi melalui browser Anda dari layanan tertentu, biasanya dalam bentuk cookie. Di sini Anda dapat mengubah preferensi Privasi Anda. Perlu dicatat bahwa memblokir beberapa jenis cookie dapat memengaruhi pengalaman Anda di situs web kami dan layanan yang dapat kami tawarkan.
Untuk alasan kinerja dan keamanan, kami menggunakan Cloudflare
required

Klik untuk mengaktifkan/menonaktifkan konten khusus/custom.

Klik untuk mengaktifkan/menonaktifkan kode pelacakan Google Analytics.

Klik untuk mengaktifkan/menonaktifkan Google Font.

Klik untuk mengaktifkan/menonaktifkan Google Maps.

Klik untuk mengaktifkan/menonaktifkan penyematan video.
Situs web kami menggunakan cookie, terutama dari layanan pihak ketiga. Tentukan Preferensi Privasi Anda dan/atau setujui penggunaan cookie kami.