Mencoba Serunya Pengalaman Berbelanja Unik di Koridor Jalan Karna, Ubud
Bila Travelers berkunjung ke Pasar Ubud di Bali, tentu tak lengkap rasanya bila tidak mengunjungi koridor Jalan Karna. Koridor Jalan Karna merupakan koridor belanja sepanjang 280 meter yang berkembang dari Pasar Ubud.
Jalan Karna
Koridor ini semula adalah area permukiman, sehingga koridor komersial yang terbentuk menjadi berkarakter unik dengan integrasi rumah khas Bali dan display produk kerajinan yang dijual. Tak hanya berjualan berbagai kerajinan tangan dan oleh-oleh khas Bali, pada bagian koridor ini juga terdapat cafe mungil yang mampu menggugah selera ketika kita berjalan di dalamnya. Aroma kopi yang kuat serta aroma snack yang dijajakan mampu menggugah selera. Travelers akan dibuat nyaman jika berjalan disini karena terdapat pelingkup dinding dan payung yang membuat suasana semakin teduh. Ditambah dengan suara bel bambu, gamelan, hingga motor turut membuat ramai suasana pasar.
Ruang Urban yang Unik
Koridor Jalan Karna ini berada dekat dengan puri dan kerajaan dan merupakan jalan penghubung dari Pasar Ubud ke Lapangan Ubud. Keberadaannya menjadi penting karena semakin memperlihatkan struktur kawasan kerajaan di Bali, yaitu lokasi puri kerajaan akan selalu terhubung dengan pasar dan lapangan untuk berkumpul warganya.
Koridor Jalan Karna merupakan interior ruang urban pada area Pasar Ubud Bali. Koridor ini memiliki elemen arsitektur seperti payung, tenda-tenda, dan display barang dagangan yang cukup tinggi menciptakan interioritas. Dengan adanya elemen arsitektur tersebut, tentu akan membuat Travelers merasakan seakan-akan seperti di ruang interior. Kekhasan lain yang dapat ditemui pada pasar ini adalah banyaknya simbol religius di beberapa titik seperti dupa, sesaji, dan tempat sembahyang.
Sebagai bagian koridor komersial yang terbuka dengan peneduh payung warna-warni dan tenda menciptakan ambience yang menarik bagi wisatawan untuk berbelanja di ruang terbuka. Berbagai macam produk mulai dari barang seni, kerajinan sampai aneka makanan dan minuman bisa ditemukan di area ini, menjadi pengalaman yang unik untuk Travelers berbelanja atau hanya untuk sekedar window shopping.
Ciri Khas Pedagang & Pengunjung
Interaksi, aktivitas dan karakter khas dari pengunjung dan pedagang lokal ikut membentuk keunikan tempat di koridor Jalan Karna ini. Pedagang mayoritas berasal dari Bali dengan logat dan bahasa yang khas Bali, dan masih banyak pedagang yang menggunakan pakaian tradisional Bali dalam melakukan aktivitas berjualan. Para pedagang ini juga menggunakan kain tradisional ketika sembahyang sebelum memulai aktivitas perdagangan. Banyaknya turis asing yang berkunjung juga ikut membentuk aktivitas perdagangan yang terjadi di koridor komersial ini yang semula merupakan perpanjangan pasar tradisional berkembang menjadi art market.
Transisi Koridor Jalan Karna di Pergantian Hari
Sama seperti Pasar Ubud, Koridor Jalan Karna ini juga mengalami transisi dari pasar kebutuhan harian di pagi hari dan pasar seni dari siang ke sore hari. Pasar pagi dibatasi sampai pukul 7 pagi sehingga terjadi aktivitas yang khas di setiap harinya yaitu aktivitas saat transisi dari pasar pagi menjadi pasar seni. Sebagai perkembangan dari Pasar Ubud produk yang dijual juga beragam seperti di Pasar Ubud mulai dari seperti lukisan, patung, dan ukiran kayu, serta barang-barang produk fashion dan pernak-pernik souvenir, untuk menarik perhatian turis.
Kamu bisa menemukan berbagai kisah unik hingga spot foto cantik.
Nah, apakah kamu tertarik untuk berwisata dan belanja di Koridor Jalan Karna?
Merasakan pengalaman berbelanja yang unik di koridor komersial dengan suasana permukiman tradisional Bali tentu tidak ditemukan di semua tempat, untuk Travelers yang penasaran perlu datang dan mengeksplorasi lebih jauh pesona tempat ini.
* Pengambilan data dan dokumentasi riset ini dilakukan pada tahun 2018.