Desa Sade

Desa Sade 1917 1280 Traditional Shopping Indonesia

Desa Sade, Desa Adat di Pulau Lombok

Halo Travelers! Apa kalian tahu kalau ada sebuah desa yang bernama Desa Sade? Desa ini merupakan desa tradisional suku Sasak. Desa Sade berlokasi di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.


Koridor Desa Sade

Arti Nama Desa Sade

Tahukah Travelers bahwa nama Desa Sade memiliki arti? Nama Desa Sade sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno yaitu Nur Sade, Nur yang berarti cahaya, Husade yang berarti obat. Makna dari kata Sade adalah untuk mencapai ketenangan jiwa, memuja Sang Khalik, dan memiliki kesadaran penuh sebagai hamba Allah.

Aktivitas Ibu Rumah Tangga di Desa Sade - menenun kain

Masa Lalu vs Masa Kini Desa Sade

Di masa lalu, masyarakat Dusun Sade melakukan pernikahan endogami atau antar keluarga dekat. Mungkin travelers bertanya-tanya mengapa mereka melakukan itu? Jawabannya adalah karena mereka ingin mempererat kekeluargaan dan menjauhi biaya pernikahan dengan orang di luar suku yang mahal. Selain melakukan pernikahan endogami, masyarakat Dusun Sade hidup dengan saling membantu tanpa mengharapkan upah, saling bertukar barang keperluan hidup, saling memberi, dan saling meminjam.

Di masa kini, Desa Sade memiliki satu ciri khas yaitu shopping street. Namun perjalanan Desa Sade untuk dapat menjadi sebuah kawasan wisata tidaklah singkat. Perjalanan panjang tersebut dimulai sekitar tahun 1975, sedangkan pembangunan awal pariwisata terjadi sekitar tahun 1997-1998.

Shopping street ini tak lepas dari permintaan wisatawan yang ingin membawa pulang oleh-oleh dari Dusun Sade yang dikunjungi. Produk yang dijual di shopping street adalah kerajinan lokal dan souvenir. Selain itu, pengunjung juga bisa membeli hasil karya tenun yang dibuat oleh wanita setempat. Tenunan tersebut terbuat dari kapas yang pohonnya ditanam sendiri, diwarnai dengan pewarna alami, dan ditenun sendiri. Wah, masyarakat Dusun Sade kreatif sekali ya, travelers!

Karakter pedagang lokal Desa Sade terlihat dari pakaian, logat, dan bahasa yang digunakan. Kaum laki-laki harus menggunakan sarung, sedangkan kaum perempuan dapat menggunakan sarung atau kain. Selain menjadi pedagang, karena banyaknya turis yang datang, terdapat banyak anggota masyarakat Desa Sade yang berprofesi sebagai pemandu wisata.

Interior Rumah di Desa Sade yang dijadikan area display barang dagangan
Varian Barang Dagangan - Aksesoris koin kuno

Kawasan Desa Sade

Selanjutnya kami akan membahas mengenai kawasan di Desa Sade. Pola penataan lingkungan di Desa Sade adalah memusat dengan arah menuju rumah kepala dusun pertamanya. Antara rumah untuk kepala adat dan rakyat biasanya tidak dibedakan. Pada umumnya, masjid atau surau berada di tengah kawasan. Dikarenakan tidak ada pembedaan status sosial, maka di Dusun Sade tidak dijumpai istana untuk raja.

Aspek arsitektur Desa Sade juga tak kalah menarik untuk disimak loh, travelers! Arsitektur di Desa Sade didominasi oleh material alam, sehingga dindingnya menggunakan material anyaman bambu. Sedangkan, pondasi sekaligus lantainya menggunakan campuran tanah, sekam padi air, serta kotoran kerbau atau sapi. Untuk bagian atap, masyarakat Desa Sade menggunakan ijuk dan material bambu.

Perbandingan tinggi dan lebar koridor di area Desa Sade menciptakan suasana meruang yang khas
Lumbung dan rumah tradisional, arsitektur khas Desa Sade

Pohon Cinta di Desa Sade

Keunikan yang lain dari Desa Sade adalah cerita mengenai pohon cinta. Pohon cinta adalah lokasi dimana perempuan akan menunggu diculik oleh laki-laki yang akan menikahinya dalam sebuah ritual yang bernama Merarik.

Tahukah travelers mengapa merarik tak boleh diketahui oleh keluarga perempuan, dan harus dilakukan pada malam hari? Karena aturannya melarang dilaksanakan pada siang hari, dan jika terjadi maka akan didenda sebanyak 24 ribu rupiah. Wah, aturannya cukup unik ya, travelers!

Ritual merarik ini dapat berjalan setelah anak laki-laki mengambil anak perempuan di pohon cinta. Keduanya tidak diperbolehkan untuk pulang, dan harus tinggal di kediaman sang perempuan. Untuk menyambut keduanya, maka akan diadakan Malam Perangkat secara sederhana.

Narasi sejarah Desa Sade memiliki daya tarik tersendiri yang membuat masyarakat memiliki keinginan untuk berbelanja produk lokal. Sehingga desa ini menjadi tempat wisata yang favorit di Lombok.

Cerita mengenai pohon cinta menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan


Kamu bisa menemukan berbagai kisah unik hingga spot foto cantik. 


Maka dari itu, jika travelers memiliki kesempatan, jangan lupa untuk mengunjungi Desa Sade ya!

* Pengambilan data dan dokumentasi riset ini dilakukan pada tahun 2018.
* Foto oleh Apriliana Rahmadani

Preferensi Privasi
Saat Anda mengunjungi situs web kami, situs tersebut dapat menyimpan informasi melalui browser Anda dari layanan tertentu, biasanya dalam bentuk cookie. Di sini Anda dapat mengubah preferensi Privasi Anda. Perlu dicatat bahwa memblokir beberapa jenis cookie dapat memengaruhi pengalaman Anda di situs web kami dan layanan yang dapat kami tawarkan.
Untuk alasan kinerja dan keamanan, kami menggunakan Cloudflare
required

Klik untuk mengaktifkan/menonaktifkan konten khusus/custom.

Klik untuk mengaktifkan/menonaktifkan kode pelacakan Google Analytics.

Klik untuk mengaktifkan/menonaktifkan Google Font.

Klik untuk mengaktifkan/menonaktifkan Google Maps.

Klik untuk mengaktifkan/menonaktifkan penyematan video.
Situs web kami menggunakan cookie, terutama dari layanan pihak ketiga. Tentukan Preferensi Privasi Anda dan/atau setujui penggunaan cookie kami.